Esposin, SOLO—Muncul klaim suara azan bisa mengecilkan ukuran virus corona SARS-CoV-2. Klaim ini lantas merekomendasikan masjid-masjid tetap buka selama Pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pengunggah klaim itu adalah pengguna akun Twitter @SamudroTjondro11. Ia mengutip hasil riset tanpa menyebutkan sumbernya, bahwa suara azan bisa memperkecil virus corona. Bahkan, negara-negara di Eropa mengizinkan masjid tetap buka.
Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris
“Pemerintah Indonesia perlu segera membuka masjid agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah,” tulis pengguna akun Twitter @SamudroTjondro11, 7 Juli 2021.
Penelusuran Espos menemukan tidak ada bukti yang memadai suara azan bisa mengecilkan virus corona. Penggunaan gelombang suara untuk melawan patogen pernah dikembangkan David E. Heckerman, et.al pada 2018. Penelitian ini memakai metode ultrasound dengan frekuensi tertentu untuk membunuh patogen di tubuh pasien.
Resonansi Suara
“Yang lebih penting, hingga kini belum ada metode sejenis dalam pengembangan untuk mengatasi SARS-CoV-2. Selain itu, metode yang dari Heckerman menggunakan frekuensi resonansi suara. jauh berbeda dari yang dapat manusia dengarkan sehingga suara azan tidak termasuk,” tulis redaksi Tirto.id, 16 April 2020.Azan yang dikumandangkan di beberapa negara di Eropa bukanlah untuk melemahkan virus corona melainkan sebagai bentuk solidaritas dan dukungan bagi umat muslim. Di Jerman, misalnya, suara azan bisa terdengar pada Jumat di lebih dari 50 masjid.
Di negara itu, pengumandangan azan dengan pengeras suara biasanya tidak diperbolehkan, kecuali untuk acara-acara tertentu. Hal serupa juga terjadi di Belanda, Italia, dan Spanyol.
“Hampir 100 masjid di Jerman dan Belanda pada Jumat mengumandangkan suara azan sebagai tanda dukungan bagi umat Islam di tengah pandemi virus corona,” tulis Handan Kazanc dalam Anadolu Agency, 4 April 2020.
Protokol Kesehatan
Klaim serupa mengenai azan dan virus corona juga pernah terjadi pada tahun lalu. Saat itu, muncul klaim gereja meminta azan berkumandang di tengah pandemi. Sebab, azan membuat virus corona tidak aktif. Namun, hingga kini tidak ada riset ilmiah yang membuktikan klaim tersebut.Sebaliknya, untuk mencegah virus corona menginfeksi tubuh, seseorang harus menjalankan protokol kesehatan ketat. Protokol ini meliputi memakai masker ganda, baik medis maupun kain, menjaga jarak minimal dua meter, dan menghindari kerumunan.
Seseorang juga harus mengurangi mobilitas, mencuci tangan pakai sabun, dan segera memanfaatkan vaksin apabila gilirannya tiba. Berdasarkan uraian tersebut, klaim mengenai azan bisa mengecilkan ukuran virus corona adalah keliru. Ini termasuk hoaks dengan kategori konten yang salah.