Solopos,com, JAKARTA—Sebuah video yang beredar di Whatsapp memperlihatkan di Tiongkok muncul kasus Covid-19 baru. Meski demikian, kasus ini tidak memiliki korban jiwa lantaran warga Tiongkok rajin meminum air panas, paling tidak enam kali sehari. Video tersebut masuk kategori hoaks dengan konten yang salah.
Selain itu, mereka juga rajin meminum susu panas dan teh panas empat kali sehari. Video itu juga menyebut warga Tiongkok rajin menghirup uap panas. Muncul klaim kebiasaan-kebiasaan inilah yang membuat virus corona mati di tubuh mereka sehingga mencegah timbul korban.
Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris
Penelusuran Espos menemukan tidak ada bukti meminum minuman panas bisa melindungi manusia dari infeksi virus. Ahli penyakit pernapasan di Universitas Cardiff, Inggris, Ron Eccles, pernah meneliti bagaimana efek nyata meminum cairan panas ketika menderita flu dan pilek. Hasilnya, minuman panas dapat meredakan gejala pilek. Kondisi itu mungkin karena efeknya pada peningkatan sekresi air liur dan lendir di mulut serta hidung yang meredakan peradangan.
Tidak Ada Bukti
Eccles juga menyimpulkan kemungkinan ada efek plasebo yang kuat dalam kasus itu. “Tidak ada bukti bahwa minuman panas akan melindungi dari infeksi virus,” Eccles dalam BBC, 4 April 2020.BBC Future sempat meneliti bagaimana minum air panas terhadap infeksi SARS-CoV-2. Dalam riset itu terlihat air minum tidak memberikan perlindungan apa pun terhadap virus corona. Virus tidak begitu saja hanyut dengan meminum air atau berkumur secara teratur.
Sebuah studi di Inggris menemukan tidak ada bukti menghirup uap bisa meredakan gejala pilek atau mengurangi jumlah rhinovirus (virus penyebab pilek) seseorang. “Virus penyebab flu bisa berbeda dengan yang menyebabkan Covid-19, tapi keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, yang pengobatan ini [menghirup uap] diklaim bisa meringankan [gejala],” tulis redaksi fullfact.org, 2 Februari 2021.
Cuci Tangan Saja
Hoaks mengenai uap panas juga pernah terjadi sebelumnya, seperti menghirup uap eukaliptus bisa menyembuhkan dan mencegah Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan virus corona juga bisa menular di daerah dengan iklim apa pun, termasuk di wilayah bercuaca panas dan lembab. WHO merekomendasikan perlindungan terbaik adalah dengan tetap menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan.“Dengan melakukan hal-hal ini, Anda membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda dan menghindari infeksi yang dapat terjadi karena Anda menyentuh mata, mulut, dan hidung,” tulis WHO dalam laman resminya, who.int.
Berdasarkan uraian tersebut klaim mengenai meminum minuman panas bisa mencegah dan menyembuhkan Covid-19 adalah keliru. Ini termasuk hoaks dengan kategori konten yang salah.